Senin, 20 Mei 2013

KONSEP PENGETAHUAN

KONSEP PENGETAHUAN Dr. Suparyanto, M.Kes Konsep Pengetahuan 1 Pengertian pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh dari mata dan telinga. Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003). Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan (Ensiklopedia bebas berbahasa (2011), Budaya .www. Wikipedia. Co.Id.(download:3 November 20011)). Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya (Ensiklopedia bebas berbahasa (2011), Pengetahuan .www. Wikipedia. Co.Id.(download:3 November 2011)). 2 Tingkat Pengetahuan Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif menurut Notoatmodjo (2003) mempunyai 6 tingkat, yakni : 1) Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Contoh, dapat menyebutkan tanda-tanda kekurangan kalori dan protein pada anak balita. 2) Memahami (comprehension) Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar. Contoh, menyimpulkan meramalkan, dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan makanan yang bergizi. 3) Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan menggunakan rumus statistik dalam menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah kesehatan dari kasus pemecahan masalah (problem solving cycle) di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan. 4) Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya. 5) Sintesis (synthesis) Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Misalnya: dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada. 6) Evaluasi (evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.evaluasi dilakukan dengan menggunakan kriteria sendiri atau kriteria yang telah ada. 3 Kriteria Pengetahuan Pengetahuan dapat dikategorikan menjadi: Penilaian-penilaian didasarkan pada suatu kriteria yang di tentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya, dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi. Menurut Nursalam 2008 kriteria untuk menilai dari tingkatan pengetahuan menggunakan nilai: a) Tingkat pengetahuan baik bila skor atau nilai 76-100% b) Tingkat pengetahuan cukup bila skor atau nilai 56-75% c) Tingkat pengetahuan kurang bila skor atau nilai ≤ 56% (Nursalam, 2008). 4 Cara Memperoleh Pengetahuan: 1) Cara tradisional: a) Cara coba-salah (trial and error) b) Cara kekuasaan atau otoritas c) Berdasarkan pengalaman pribadi d) Melalui jalan pikiran 2) Cara modern: a) Metode berfikir induktif b) Metode berfikir deduktif (Notoatmodjo, 2005) . 5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan : 1) Faktor Internal menurut Notoatmodjo (2003) : a) Pendidikan Tokoh pendidikan abad 20 M. J. Largevelt yang dikutip oleh Notoatmojo (2003) mendefinisikan bahwa pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang diberikan kepada anak yang tertuju kepada kedewasaan. Sedangkan GBHN Indonesia mendefinisikan lain, bahwa pendidikan sebagai suatu usaha dasar untuk menjadi kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. b) Minat Minat diartikan sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu dengan adanya pengetahuan yang tinggi didukung minat yang cukup dari seseorang sangatlah mungkin seseorang tersebut akan berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan. c) Pengalaman Pengalaman adalah suatu peristiwa yang dialami seseorang (Middle Brook, 1974) yang dikutip oleh Azwar (2009), Mengatakan bahwa tidak adanya suatu pengalaman sama sekali. Suatu objek psikologis cenderung akan bersikap negatif terhadap objek tersebut untuk menjadi dasar pembentukan sikap pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan, pengalaman akan lebih mendalam dan lama membekas. d) Usia Usia individu terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya daripada orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya, makin tua seseorang maka makin kondusif dalam menggunakan koping terhadap masalah yang dihadapi (Azwar, 2009). 2) Faktor External menurut Notoatmodjo (2003), antara lain : a) Ekonomi Dalam memenuhi kebutuahan primer ataupun sekunder, keluarga dengan status ekonomi baik lebih mudah tercukupi dibanding dengan keluarga dengan status ekonomi rendah, hal ini akan mempengaruhi kebutuhan akan informai termasuk kebutuhan sekunder. Jadi dapat disimpulkan bahwa ekonomi dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang berbagai hal. b) Informasi Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai pemberitahuan seseorang adanya informasi baru mengenai suatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif dibawa oleh informasi tersebut apabila arah sikap tertentu. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggunakan kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi yang berpengaruh perubahan perilaku, biasanya digunakan melalui media masa. c) Kebudayaan/Lingkungan Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pengetahuan kita. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang. PENGETAHUAN 1. Pengertian Pengetahuan Logika yang sedang kita pelajari adalah ilmu. Dalam bahasa indonesia “ilmu” seimbang dengan “science” dan dibedakan pemakaiannya secara jelas dengan kata “pengetahuan”. Dengan kata lain ilmu dengan pengetahuan mempunyai pengertian yang berbeda secara mendasar. Pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari aktifitas mengetahui, yakni tersingkatnya suatu pernyataan ke dalam jiwa hingga tidak ada keraguan terhadapnya. Ketidakraguan merupakan syarat mutlak bagi jiwa untuk dapat dikatakan mengetahui. Kita harus berhati-hati dalam menggunakan kata “pengetahuan” dan “ilmu” dari apa yang kita tangkap dari jiwa. Pengetahuan (knowledge) sudah puas menangkap tanpa “ragu” kenyataan sesuatu, sedangkan ilmu atau scince menghendaki penjelasan lebih lanjut dari sekedar apa yang dituntut pengetahuan. 2. Pengertian Dan Kriteria Ilmu Pengetahuan Ilmu merupakan salah satu hasil dari usaha manusia untuk memperadab dirinya. Ketika manusia merenung tentang apa artinya menjadi seorang manusia,lambat laun mereka sampai pada kesimpulan bahwa mengetahui kebenaran adalah tujuan yang paling utama dari manusia. Perkembangan ilmu pada waktu lampau dan sekarang merupakan jawaban dari rasa keinginan manusia untuk mengetahui kebenaran. Ilmu dapat di anggap sebagai suatu sistem yang menghasilkan kebenaran. Dan seperti juga sistem- sistem yang lainnya mempunyai komponen- komponen yang berhubungan satu sama lainnya. Komponen utama dari sistem ilmu adalah: 1.Perumusan masalah 2.Pengamatan dan diskripsi 3.Penjelasan 4.Ramalan dan kontrol Dalam pengetahuan modern dikenal pembagian ilmu atas kelompok ilmu a posteriori, dan kelompok ilmu a periori. Kemenaran ilmu ini tidak dapat di temukan dan dikembalikan kepada data empiris melainkan kepada akal. Semua ilmu yang tidak tergantung kepada pengalaman dan eksperimen termasuk kepada kelompok ini, begitu juga logika. Secara umum filsafat membedakan dua sumber pengetahuan, yaitu indera dan budi. Maka pengetahuan yang mungkin dimiliki oleh manusia, yakni pengetahuan inderawi dan pengetahuan intelektif. 3. Kriteria Kebenaran Kebenaran merupakan suatu hubungan tertentu antara suatu kepercayaan dengan suatu fakta atau lebih diluar kepercayaan. Bila hubungan ini tidak ada, maka kepercayaan itu adalah salah. Suatu kalimat dapat disebut “banar” atau “salah”, meskipun tak seorang pun mempercayainnya, asalkan jika kalimat itu dipercaya, banar atau salahnya kepercayaan itu terletak pada masalahnya. Ada dua cara berfikir yang dapat kita gunakan untuk mendaptkan pengetahuan baru yang benar, yaitu melalui metode induksi dan metode deduksi Induksi adalah cara berfikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat individual. Penalaran ini dimulai dari kenyataan-kenyataan yang bersifat khusus dan terbatas diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Cara penalaran ini mempunyaidua keuntungan. Pertama, kita dapat berfikir secara ekonomis. Meskipun eksperimen terbatas pada beberapa kasus individual, kita dapt bisa mendapat pengetahuan yang lebih umum tidak sekedar kasus yang menjadi dasar pemikiran kita. Kedua, pernyataan yang di hasilkan melalui cara berfikir induksi tadi memungkinkan proses penalaran selanjutnya, baik secar induktiv maupun deduktif. Deduksi merupakan kegiatan berfikir merupakan kebalikan dari penalaran induksi. Deduksi adalah cara berfikir dari pernyataan yang bersifat umum, menuju kesimpulan yang bersifat khusus. Usaha untuk mendefinisikan atau memberi batasan kebenaran mengalami banyak kesulitan misalnya sukar untuk menghindari proyeksi posisi seorang filsuf kedalam suatu definisi prasangka seorang filsuf dapt dilekkan pencerminan marilah kita sepakati bersama bahwa kebenaran adalah suatu pertimbangan yang sesuai dengan realitas kebenaran adalah suatu pertimbangan yang sesuai dengan realitas, bahwa pengetahuan kita mengenai realitas dan kenyataan sejajar secara harmonis, sehingga sistem- sistem pendapat yang diintegrasikan dalam benak kita secara terperinci tepat dengan dunia realitas. Kepercayaan tentang apa yang tidak perhan dialami, tidaklah berkenan Manuasia selalu dirangsan tentang kebenaran tidaklah berkenan dengan individu yang tidak pernah mengalami, tetapi berkenaan dengan kelas dimana tidak seorangpun dari anggotanya pernah dialami. Suatu kepercayaan harus selalu sanggup untuk dianalisis dan ke dalam unsur-unsur dimana pengalaman membuatnya dapat dipaham, tetapi bila suatu kepercayaan diuraikan dalam bentuk logis ia sering membaawa kita pada analisis yang berbeda, yang agaknya akan menyangkut komponen-komponen yang tidak diketahui dari pengalman. Bila analisis psikologis yang menyesatkan dihindari,kita dapat mengatakan secara umum bahwa setiap kepercayaan yang tidak semata-mata merupakan dorongan untukbertindak pada hakikatnya merupakan gambaran digabung dengan suatu perasaan yang mengiyakan atau meniadakan , dimana dalam perasaan yang mengiyakan hal ini adalah benar bila terdapat fakta yang menggambarkan kesamaan dengan yang diberikan sebuah prototipe terhadap bayangan, sedangkan dalam perasaan yang meniadakan, ia adalah benar bila tak terdapat fakta seperti itu. Suatu kepercayaaan yang tidak benar disebut salah. Inilah suatu definisi tentangn kebenaran. Manusia selalu dirangsang berbagai masalah tentang kebenaran. Dan berusaha merumuskan definisi tentang kebenaran. Tiga penafsiran utama telah timbul, yaitu: 1. Kebenaran sebagai sesuatu yang mutlak 2. Sebenaran sebagai sesuatu yang subyektif, sebagai masalah pendapat pribadi 3. Kebenaran sebagai seuatu kesatuan yang tidak bisa dicapai, sesuatu yang tidak mungkin (ketidak mungkinan). Kebenaran-kebenaran tersebut didukung oleh argumentasi-argumentasi yang terkandung pada sifat kebenaran itu sendiri. Kebenaran yang mutlak dituntut untuk dapat dieterima secara umum dengan dukungan data dan argumentasi ilmiah yang kuat. Sifat kenbenaran mutlak ini menuntutb syarat-syarat yang lebih berat, sedangkan yang subyektif tentunya agak dibatasi oleh pengalaman subyek tertentu dalam lingkungan pergaulannya, dan kebenaran yang tisak bisa dicapai adalah pencapaian kebenaran atau kenyataan bahwa sesuatu tidak mungkin terjadi. Kebenaran pada hakikatnya adalah tujuan dari aktivitas ilmu pengetahuan yang selalu berkembang, jadi mencari kebenaran sebagaimana telah dikemukakan adalah tujuan ilmu pengetahuan. Menurut A.Robert(2007) adapun kriteria pengetahuan dibagi menjadi tiga yaitu : 1. Apabila pengetahuan dikatakan Baik, jika jawaban yang dijawab benar mean > 50% 2. Apabila Pengetahuan dikatakan Kurang Baik, jika jawaban benar ≤ 51% KESIMPULAN Pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari aktifitas mengetahui, yakni tersingkatnya suatu pernyataan ke dalam jiwa hingga tidak ada keraguan terhadapnya. Ilmu merupakan salah satu hasil dari usaha manusia untuk memperadab dirinya, Ilmu dapat di anggap sebagai suatu sistem yang menghasilkan kebenaran. Dan seperti itu juga sistem- sistem yang lainnya mempunyai komponen- komponen yang berhubungan satu sama lainnya. Kebenaran merupakan suatu hubungan tertentu antara suatu kepercayaan dengan suatu fakta atau lebih diluar kepercayaan. Bila hubungan ini tidak ada, maka kepercayaan itu adalah salah. Suatu kalimat dapat disebut “banar” atau “salah”, meskipun tak seorang pun mempercayainnya, asalkan jika kalimat itu dipercaya, banar atau salahnya kepercayaan itu terletak pada masalahnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Azwar, Saifuddin.2009. Sikap Manusia Teori Dan Pengukuranya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar A.Robert, 2007. Science research method.Paris : Envilopment Bobak, Margaret Duncan. 2000. Perawatan Maternitas dan Ginekologi. Bandung : YIA-PKP Cuningham, F. Gary.Dkk. 2005. Obstetri Williams. Jakarta : EGC Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika Machfoedz, Eko Suryani. 2009. Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Firamaya Manuaba, I.A Candradinata.Dkk. 2008 . Gawat Darurat Obstetri Ginekologi Dan Obstetri Ginekologi Social Untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC Manuaba, I.B Gde. 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC Maulana, D.J Heri. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC Mochtar, Rustam. 2007. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC Nursalam, Siti Pariani. 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Infomedika Nursalam.2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Notoatmodjo, Sukidjo. 2010. Metodologi Riset Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, Sukidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo,Sukidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Perry, Potter. 2005. Buku Saku Keterampilan Dan Prosedur Dasar. Jakarta : EGC Rukiyah, Lia Yulianti. 2010. Asuhan Kebidanan 4 Patologi.Jakarta : TIM Salmah. Dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC Sastrawinata, Sulaiman.Dkk. 2004. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC Syarifudin, Yudhia Fratidhina. 2009. Promosi Kesehatan Untuk Mahasiswa Kebidanan.Jakarta : TIM Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Yulianti, Devi.2005. Buku Saku Manajemen Komplikasi Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: EGC Depkes RI. 2010 Angka Kematian Ibu.www.Google.com. Download 3 November 2011 Ensiklopedia bebas berbahasa 2011, Pengetahuan .www. Wikipedia. Co.Id. download:3 November 2011 IndonesiaMDG_BI. 2007.pdf. www.google.com. Download 3 november 2011 Profil Kesehatan Propinsi Jawa Timur. 2006. www.google.com.Download 3 November 2011 Bersumber dari : http://www.abyfarhan.com/2011/12/pengertian-dan-kriteria-ilmu.html#ixzz2TpmY0eWD Follow us: @aby_farhan on Twitter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar